LalangBuana, YOGYAKARTA — Korps Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (Komakom UMY) baru-baru ini menggelar rangkaian acara Communication Awards yakni Meet & Discuss dengan tajuk ‘Dekat Tak Terasa, Food Waste Masih Tersisa’. Acara ini diselenggarakan di Miniballroom Arung Samudera Porta by The Ambarrukmo, Sabtu (24/6/2023).
Communication Awards 2023 merupakan program kerja yang dijalankan oleh Komakom UMY pada periode ini. Program ini memiliki beberapa rangkaian acara, yakni kompetisi di bidang kreatif, pemutaran film karya peserta kompetisi, meet & discuss, dan Awarding Night bagi para pemenang.
Ketua Komakom UMY, Justian Pilar menyebut bahwa acara Meet & Discuss ini merupakan format baru Communication Awards setelah berjalan sejak tahun 2005. Penyelenggaraan acara ‘Meet & Discuss: Dekat Tak Terasa, Food Waste Masih Tersisa’ dimaksudkan untuk menyadarkan masyarakat luas atas mirisnya kondisi limbah pangan di Indonesia serta membangun komitmen bersama antar peserta yang hadir.
“Meet & Discuss malam hari ini merupakan bentuk komitmen Komakom UMY dalam menyelenggarakan Communication Awards 2023 sebagai bentuk kampanye sosial berbasis kompetisi,” ujar Justian dalam siaran pers, Selasa (28/6/2023).
Acara Meet & Discuss ini menghadirkan stakeholders terkait dengan isu yang diangkat, food waste, mulai dari ranah akademisi, mahasiswa, dan praktisi di bidang lingkungan. Beberapa peserta ataupun perwakilan instansi yang turut hadir berdiskusi di antaranya Tri Hastuti Nur Rochimah (dosen Ilmu Komunikasi UMY dan Sekretaris Umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah), Muhammad Muttaqien (dosen Ilmu Komunikasi UMY dan Pimpinan Lembaga Pengembangan Kemahasiswaan dan Alumni (LPKA) UMY), Eko Triyanto (aktivis lingkungan serta nominator Best Public Inovator Communication Awards 2023), Neni Widuri Lestari (aktivis pengelolaan sampah serta nominator Best Public Inovator Communication Awards 2023), perwakilan Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta, perwakilan Gifood.id, platform penghubung antara atara orang dengan makanan berlebih dan kekurangan, perwakilan Peony Ecohouse, sebuah bulkstore dengan konsep zero waste, serta perwakilan mahasiswa dari tingkat himpunan jurusan, BEM, komunitas, dan finalis kompetisi Communication Awards 2023.
Diskusi berjalan selama tiga sesi. Dibuka oleh moderator, Hanif Indhie, dengan menyuguhkan data terkait kondisi limbah pangan di mana Indonesia menempati peringkat ke-2 di dunia sebagai penghasil sampah makanan dan mengajak para peserta untuk menyoroti fenomena food waste di sekitar diri kita. Masing-masing peserta menceritakan pengalaman dan perspektifnya masing-masing tentang food waste yang terjadi.
Sesi kedua dilanjutkan dengan diskusi tentang SDGs 2030 Indonesia tentang Konsumsi dan Produksi yang bertanggung jawab di mana di dalamnya termuat target pengurangan separuh limbah pangan pada tahun 2030. Diskusi semakin asyik karena para peserta dengan latar belakangnya masing-masing saling melempar pertanyaan dan pernyataan atas masalah yang terjadi.
Salah satu hal menarik disampaikan oleh Lutfi Ali, Gubernur BEM Fisipol UMY, yang menawarkan konsep penta-helix sebagai solusi atas permasalahan yang terjadi. Ia menjelaskan bahwa pemerintah, akademisi, badan atau pelaku usaha, masyarakat atau komunitas, dan media bersatu padu berkoordinasi serta berkomitmen secara bersama-sama untuk mencegah terjadinya food waste. Sesi ketiga atau terakhir ditutup dengan pernyataan komitmen oleh peserta Meet & Discuss untuk mencegah food waste mulai dari diri sendiri.
Sumber:Republika