DUMAI – Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Dumai gelar diskusi silaturahmi penyebaran paham radikalisme dan terorisme, Senin (5/2).
Kegiatan ini dilaksanakan di gedung LAMR Dumai Jalan Putri Tujuh dan dihadiri oleh Walikota Dumai yang diwakili Asisten III, Muhammad Syafie serta Kasubdit Kamneg Ditintelkam Polda Riau, AKBP Rudi Anton Samosir.
Selain itu, Forkompinda Dumai, Kaban Kesbangpol Dumai, Eko Wardoyo, Ketua DPH dan Ketua DKA, Ketua LAM 7 kecamatan se-Kota Dumai, Tim Satgas Wil Prov Riau Densus 88 Antiteror Polri, Ketua Organisasi Paguyuban se-kota Dumai, Organisasi kemasyarakatan dan tokoh masyarakat juga tampak berada di acara tersebut.
Tak hanya itu, 4 orang mantan narapidana terorisme yang berasal dari kota Dumai juga tampak hadir di kegiatan tersebut.
Selain berdiskusi mencegah intoleransi, penyebaran paham radikalsme dan terorisme kegiatan yang ditaja oleh LAMR Dumai itu juga membahas tentang mensukseskan Pemilu 2024 yang aman, damai dan jujur.
Ketua LAMR Dumai, Datuk H Zamhur Eghab mengucapkan rasa syukurnya bahwa saat ini Kota Dumai dalam kondisi kondusif.
“Alhamdulillah sampai saat Dumai dalam keadaan kondusif,” ujarnya.
Dikatakan Zamhur, kegiatan silaturahmi dan diskusi ini dalam rangka meningkatkan peran serta masyarakat dalam mencegah intoleransi, penyebaran paham radikalsme dan terorisme di wilayah Kota Dumai serta mensukseskan Pemilu yang aman, damai dan jujur.
Ia juga berpesan kepada semua masyarakat untuk saling menjaga Kamtibmas di bumi lancang kuning ini.
“Kita tak ingin Dumai ini terjadi hal-hal yang tak inginkan, kita maunya Dumai ini aman,” ungkapnya.
Ketua LAMR Dumai menyoroti peran krusial lembaga adat Melayu Riau sebagai payung negeri. Dalam hal ini Ia mengajak datuk-datuk yang tergabung dan seluruh masyarakat untuk mendukung penuh setiap kegiatan sosialisasi anti-intoleransi.
Sebagai narasumber, di kesempatan ini, Rudi Anton Samosir memberikan himbauan kepada masyarakat untuk ikut serta dalam menangkal paham radikalisme.
“Bahaya dari paham radikalisme yang tidak menerima masukan dari luar dan memaksakan fikirannya terhadap orang lain, dapat menimbulkan intoleransi bahkan hingga melakukan aksi terorisme,” kata Rudi Anton.
Dalam hal ini, tambah Kasubdit, Pemerintah, tokoh agama, tokoh pemuda, lembaga kemasyarakatan, dan masyarakat harus selalu bekerjasama dalam menangkal paham radikalisme. Apalagi menjelang pesta rakyat ini.
Dengan demikian, sambung Rudi, upaya bersama dari seluruh elemen masyarakat menjadi kunci untuk menjaga Kamtibmas di Kota Dumai.
Atas Kondusif Kota Dumai saat ini, Rudi Anton mengapresiasi semua elemen masyarakat.
“Kami berharap kota Dumai tetap aman dan damai,” pintanya.
Sementara Walikota Dumai, H Paisal yang diwakili Asisten III, Muhammad Syafie juga mengajak semua elemen dan masyarakat untuk menjaga Kota Dumai.
Ia menggarisbawahi bahwa pesta demokrasi merupakan momen rawan bagi pelaku intoleransi dan terorisme.
“Pemko Dumai terus melaksanakan sosialisasi dan deklarasi kepada masyarakat agar tidak terpengaruh oleh upaya-upaya tersebut,” pungkasnya.
Diskusi hangat tampak terjalin di acara tersebut. Kegiatan ditutup dengan foto bersama dan penyerahan plakat serta pemberian bingkisan dan makan siang bersama-sama. ****