Jamaah Umroh berfoto di depan kereta cepat Haramain, Madinah, Arab Saudi, Kamis (4/5/2023).
LalangBuana,RIYADH — Saat ini umat Muslim di seluruh dunia banyak yang ingin berkunjung ke Arab Saudi untuk melaksanakan umrah. Kementerian Haji dan Umrah pun mengimbau para tamu Allah harus mematuhi lima pedoman, saat naik Kereta Cepat Haramain menuju Makkah dan Madinah.
Pedoman ini diperlukan untuk memastikan kelancaran perjalanan Kereta Api Berkecepatan Tinggi Haramain dan mencapai Makkah dan Madinah dengan mudah dan aman.
Kementerian Haji mengatakan penumpang harus datang ke stasiun kereta jauh sebelum waktu keberangkatan yang dijadwalkan. Setelahnya, jamaah bisa menunjukkan tiket sebelum naik kereta, menjaga kebersihan, mengikuti arahan kru, serta duduk di kursi yang telah ditentukan di tiket.
Dilansir di Saudi Gazette, Kamis (17/8/2023), perusahaan Kereta Api Saudi (SAR) sebelumnya mengumumkan keberhasilan penyelesaian rencana operasional Kereta Api Berkecepatan Tinggi Haramain untuk musim haji tahun ini.
Mereka menyebut jumlah penumpang yang menggunakan Kereta Cepat Haramain selama Haji 2023 mencapai lebih dari 750.000. Angka ini mengalami peningkatan 96 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun 2022.
Bukan cuma itu, mereka juga menyebut jumlah perjalanan yang dioperasikan SAR pada musim haji tahun ini sebanyak 3.627 perjalanan. Hal ini meningkat sekitar 79 persen dibandingkan musim haji tahun lalu.
Menteri Haji dan Umrah Saudi, Dr. Tawfiq Al-Rabiah, sebelumnya telah memaparkan sejumlah perkembangan dan proyek yang dilakukan untuk meningkatkan layanan kepada tamu Allah SWT. Dalam kunjungan ke markas besar Organisasi Kerjasama Islam (OKI) beberapa waktu lalu. ia membahas perihal sejumlah proyek, termasuk KA Cepat Haramain.
Al-Haramain High Speed Railway dibuat untuk mengurangi jarak antara Makkah dan Madinah menjadi sekitar dua jam. Adanya kereta ini dapat membantu meningkatkan perjalanan dan pergerakan jamaah, dengan perkiraan biaya sebesar 60 miliar riyal Saudi.
Proyek lain yang dilakukan adalah pengembangan Bandara Internasional King Abdulaziz di Jeddah, dengan biaya lebih dari 64 miliar riyal Saudi. Ada juga pengembangan masjid bersejarah dan situs arkeologi Islam, dengan tujuan menciptakan pengalaman yang kaya bagi para peziarah.
Sumber:
Sumber:Republika